Surabaya-Portalgognews kamis 3 oktober 2024 ketika media ini bersama menceritakan tentang pendidikkan, maka dengan Ini figur nyi kis pinarsi,S.Pd yang sudah lama berkecipung membangun tamansiswa mulai dari SMA,SMK dan SMP Tamansiswa Yang alamat jln Lempung Mulya no 1-A surabaya kelurahan sambi kerep kota surabaya Provensi jawa timur bersama dengan rekan-rekan pamong staf pengajar dalam membangun kembali ideologi Pendidikkan yang dibangun oleh ki Hajar dewan toro,Dengan jiwa semangat Nyi Kis Pinarsi .S.Pd sebagai kepala SMK surabaya bersama panitra cabang surabaya Ki Muhammad Fatih Haizbul islam dan beliau sebagai tonggak penurus ayahandanya ki Agus (Al Mahum) bersama membangun tamansiswa dengan saling membahu satu sama lain demi sukses pendidikkan pantang menyerah yang walaupun jatuh bangun tapi tetap semangat tuturnya
Hal yang ditambahkan oleh Nyi Kis Punarsi .S.Pd dalam hal sebuah lembaga kependidikkan yang perlu dipupukkan sikap saling kepercayaan satu sama lain bahkan tidak ada perbedaan status,etnis,agama,suku,dan tidak boleh egois, jika dari awal kita membangun karakter pendidikkan yang salin toleran ya harus menjadi dasar kebhinekaan kita imbuhnya bukan mencari ideologi sendiri-sendiri dan menjatuhkan karakter pendidikkan sesama pengurus tandas nya,Namun sampai saat kami cabang Tamansiswa disurabaya satu sama lain saling akurat pungkasnya dengan rasa terharu.
Nyi kis pinarsi S.Pd selaku Ketua cabang Surabaya memberikkan stecother pada masyarakat agar jangan ragu tentang keberadaan tamansiswa disurabaya karena Tamansiswa surabaya sudah mampu bersaing dengan sistem pendidikkan Nasional dan bahkan selalu mendapat perhargaan dalam berbentuk lomba-lambo sais dan bahkan sering mengisi acara-acara seminar di bidang kependidikkan bahwa adapun literasi setiap hari kami terapkan dengan didahulukan literasi segi religi sesuai dengan kepercayaan masing-masing tuturnya.
Landasan implisit yang mendasar adalah ketika saya mendirikan tamansiswa disurabaya yakni pada masa lampau saya selalu mengingat Hadjar Dewantara merintis Taman Siswa dengan mempertimbangkan bahwa hasil pendidikan saat itu tidak sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia. Ia kemudian merancang sistem pendidikan nasional yang berlandaskan budaya bangsa dan mengutamakan kepentingan masyarakat.
Taman Siswa didirikan oleh Ki Hadjar Dewantara pada 3 Juli 1922 di Yogyakarta. Taman Siswa merupakan organisasi pendidikan alternatif yang menekankan prinsip nasionalisme dan kemerdekaan dalam pelaksanaan pendidikannya. Taman Siswa juga bersikap non-kooperatif terhadap pemerintah kolonial Belanda.
Ki Hadjar Dewantara juga merumuskan istilah-istilah yang masih digunakan dalam dunia pendidikan di Indonesia, yaitu:
Ing Ngarsa Sung Tulada (di depan memberikan contoh)
Ing Madya Mangun Karsa (di tengah membangun cita-cita)
Tut Wuri Handayani (mengikuti dan mendukung)
Ki Hadjar Dewantara adalah pahlawan nasional yang memiliki peran besar bagi pendidikan Indonesia. Jasanya di bidang pendidikan, membuatnya diberi gelar Bapak Pendidikan Indonesia,dari sinilah menjadikkan saya selalu semangat membangun Tamansiswa disurabaya dengan jumlah murid 300 lebih tingkat SMK dan 200 lbh tingkat SMP tandas nya
Harapan Nyi Kis kedepan terkait dengan pendidikkan agar pemerintah tingkat provensi maupun Pusat agar kami selalu diperhatikkan disegala pemberdayaan dan pengembangan pendidikkan sehingga mendukung perencanaan kami tanfasnya lewat media ini (Gus Mone AL Mughni dan Tibo)